Artikel Terbaru:
Loading...

Final Dramatis, Sulawesi Tenggara Cetak Sejarah

SULTRA jadi sekolah pertama dari Pulau Jawa yang mampu juarai LIPIO. Di final yang dramatis, Sultra ringkus DIY.

DI Yogyakarta (SMPN 13 Yogyakarta) bentrok dengan Sulawesi Tenggara (SMPN 4 Raha) di final Liga Pendidikan Indonesia (LIPIO) tingkat SMP dan sederajat 2012/2013. Berlangsung di bawah cuaca cerah yang menyelimuti Stadion Citarum, Semarang, Kamis (14/11), dan dihadiri Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, duel DIY dengan Sultra berjalan sengit dan dramatis.

DIY unggul lebih dulu lewat gol Dicky Febriansyah yang terjadi pada babak I. Kemenangan di depan mata lenyap ketika Irwan, salah 1 pemain Sultra, jebol gawang DIY. Gol yang berawal dari tendangan bebas kapten tim Sultra Dedi itu terjadi pada menit 59 atau 1 menit jelang laga bubar.

Imbang di waktu normal pertandingan 2 x 30 menit, laga final itu pun langsung dilanjut dengan memainkan adu penalti. Hasilnya, Sultra menang 4-2.

Dapat giliran menendang lebih dulu, 2 dari 4 eksekutor DIY gagal jebol gawang Sultra. Mereka adalah Dicky dan Satna Ramadhan. Dua eksekutor lain DIY yang sukses jebol gawang Sultra adalah Guntur Thio dan Ahmad El Siba.

Di kubu lawan, 4 eksekutor Sultra bekerja sempurna. Tak 1 pun tendangan mereka yang gagal berbuah gol. Empat eksekutor Sultra itu adalah Fandam, Muhammad Ikhsan, Dedi, dan La Ode Muhammad S.

Sultra pun keluar sebagai juara LIPIO musim ini. Tak sekadar juara, prestasi itu juga antarkan Sultra jadi sekolah pertama dari luar Pulau Jawa yang mampu juarai LIPIO tingkat SMP dan sederajat. Sejak digulir 2009/2010, juara LIPIO tingkat SMP dan sederajat selalu berasal dari sekolah Pulau Jawa.

Pada musim pertamanya, gelar juara LIPIO jadi milik DIY (SMPN 13 Yogyakarta). Pada 2010/2011, LIPIO dijuarai Jawa Timur (SMPN 3 Gresik). Dan, pada musim 2011/2012, LIPIO dirajai Jawa Tengah (SMPN 4 Semarang).

Seusai laga, pelatih Sultra Hair Saputra tidak bisa menyembunyikan rasa bangga dan bahagianya. Hair pun beberkan kunci sukses anak asuhnya hingga mampu bermain militan hingga menit-menit akhir pertandingan.

"Sejak awal, saya bilang sama pemain untuk bermain dengan baik dan rileks. Saya minta mereka main layaknya main di lapangan kami di Wara, Sultra," ujar Hair.

"Selain itu, dukungan yang luar biasa dari mahasiswa Sultra yang kuliah di Semarang ikut membakar semangat kami. Tidak menyangka bakal mendapat dukungan, kami bertekad buat tidak mengecewakan mereka," sambung Hair.

Sultra berselimut suka cita, DIY berbalut duka. Tampil tanpa bomber andalannya, Dimas Teguh, karena sanksi akumulasi kartu kuning dan Bismo Aji (bek) yang diganjar kartu merah pada laga semifinal lawan Bangka Belitung (SMPN 1 Air Gegas), pelatih DIY Suryanto mengakui keunggulan sang lawan. Menurutnya, Sultra memang layak jadi juara.

"Jujur saja, semangat dan mental kami kalah dari Sultra. Kondisi itu terlihat jelas di babak II. Kami tidak bisa keluar dari tekanan Sultra. Padahal saya tidak minta pemain main bertahan. Semua instruksi saya pun gagal dijalankan para pemain dengan baik," ujar Suryanto.

"Soal kalah di adu penalti, saya nilai hasil itu tidak lepas dari gol penyeimbang Sultra yang terjadi di menit-menit akhir pertandingan. Langsung dilanjut adu penalti, mental kami masih drop. Sebalinya, mental Sultra tengah membumbung tinggi," sambung Suryanto.

Sebagai juara, Sultra berhak membawa pulang Piala Presiden (bergilir) dan uang pembinaan sebesar Rp 100 juta. Pesta Sultra makin lengkap ketika kapten tim Sultra Dedi dinobatkan sebagai Pemain Terbaik LIPIO musim ini. Dedi berhak bawa pulang piala dan uang pembinaan sebesar Rp 25 juta.

Sebagai runner up, DIY pulang tidak dengan tangan hampa. Mereka berhak bawa pulang uang pembinaan sebesar Rp 75 juta.

Selain Sultra dan DIY, Bali juga pulang dengan uang pembinaan sebesar Rp 50 juta. Mereka dinobatkan sebagai tim ter-fair play. Dan, buat gelar top skorer yang berhak atas uang pembinaan sebesar Rp 25 juta jadi milik Rizky Aprilia Wibisono, bomber DKI Jakarta (SMPN 223 Jakarta Timur), dengan koleksi 9 gol.

"Layaknya Piala Dunia, koleksi gol dihitung sejak putaran final. Dan, di LIPIO putaran final dimulai dari 33 besar," pungkas Sekjen LIPIO Edhi Prasetyo.


Distribusi Hadiah LIPIO Tingkat SMP & Sederajat 2012/2013
Juara: Sulawesi Tenggara (SMPN 4 Raha) - Piala Presiden + medali + Rp 100 juta

Runner up: DI Yigyakarta (SMPN 13 Yogyakarta) - Medali + Rp 75 juta
Tim Fair Play: Bali (SMPN 4 Kute Selatan) - Rp 50 juta
Top Skorer: Rizky Aprilia Wibisono (DKI Jakarta/SMPN 223 Jakarta Timiyr) - Rp 25 juta

Pemain Terbaik: Dedi (Sulawesi Tenggara/SMPN 4 Raha) - Rp 25 juta


Sumber: Sportiplus

Lainnya: SMP 4 Raha Juara 1 Liga Pendidikan Indonesia Piala Presiden 2013
Bagikan Post Ini :
klik Comments
icon 0 Comments

Post a Comment

 
Visit : Twitter | Facebook | Youtube
Copyright © 2013. Halo Kendari - All Rights Reserved
Template Created by Maskolis Redesign By Admin
Powered by Blogger